Menu

Sarapan Pagi dan Cemilan

Sarapan Pagi dan Cemilan

Saat saya dulu bekerja sebagai operator produksi di PT. Ochiai Menara Indonesia di Jababeka Cikarang periode 1996-1999, ada satu hal yang selalu melanda saya setiap pagi dan siang, yaitu selalu merasa lapar dan ngantuk

Saat berangkat bekerja, waktunya sudah mepet jam masuk sehingga tidak sempat sarapan pagi. Kalaupun sempat, sarapan pagi biasanya dalam bentuk mie ayam pangsit di depan pabrik

Kalau nggak keburu, biasanya makannya lontong dan tempe goreng yang dijual oleh salah satu rekan operator.

Bagi anak muda usia 20 tahunan, sekedar lontong+tempe atau mie pangsit sepertinya hanya cukup untuk 1-2 jam saja. Jika belum makan nasi rasanya belum nendang, meski lontong pada dasarnya nasi juga, hehehe…

Saat bekerja menangani mesin Tapping (mesin pembuat ulir pada sekrup/mur), saya biasanya sambil memperhatikan jam dinding, dengan satu pikiran utama : kapan ya waktunya istirahat…

Waktu istirahat berarti waktunya makan siang dan meluruskan badan di mushola Sarapan Pagi dan Cemilan

Setelah selesai istirahat dan masuk kembali, biasanya saya juga memperhatikan jam dinding sambil berpikir : kapan ya, waktunya pulang…

Entah mungkin karena rutinitas, entah mungkin karena dasarnya pemalas, hal itu terus berulang. Itu sebabnya, dulu cita-cita top saya adalah menjadi staff gudang. Tugasnya mencatat-catat sesuatu, bisa memungkinkan untuk ngemil karena tangan tidak kotor berlumur oli serta bisa duduk di kursi. Tidak seperti kami operator produksi yang kadang duduk di hakko (kotak plastik) yang diletakkan terbalik..

Sarapan Pagi dan Cemilan

Saat ini di Excellent, sebagian besar team (95%) berusia dibawah 20-25 tahun. Masih dalam kisaran usia saat saya dulu bekerja di pabrik. Masih berusia muda. Lapar pada pengetahuan, pengalaman dan makanan.

Karena sifat pekerjaan kami, sangat mungkin dalam 1 minggu kami berkunjung ke kantor klien. Entah untuk mengajar inhouse training terkait sistem komputerisasi, entah untuk kunjungan rutin maintenance support, presentasi produk maupun untuk hal tertentu terkait layanan.

Saya tidak ingin mereka, baik yang ada di markas Excellent maupun yang tugas luar merasa lapar. Orang lapar biasanya kurang konsentrasi. Orang lapar biasanya jadi pendek pikirannya. Orang lapar biasanya pingin makan (ya iya laaaaaaaah… Sarapan Pagi dan Cemilan )

Untuk itulah, mulai pekan ini saya menerapkan kebijakan tambahan yang sebelumnya juga sudah diterapkan namun masih bersifat insidental. Kali ini kebijakannya saya terapkan secara permanen. Kebijakan yang saya maksud adalah penyediaan cemilan untuk sarapan pagi maupun pelengkap untuk makan siang.

Sebagai contoh, saya meminta agar di meja makan lantai 2 selalu ada roti tawar berikut opsi selainya (selai kacang coklat, selai strawberry/nanas). Juga selalu ada buah-buahan yang sifatnya variatif dan berganti sesuai musim, kecuali tentu saja buah yang sifatnya sepanjang musim. Saya bahkan meminta team mencari/mencegat tukang kerupuk agar memintanya menyediakan 1 kaleng kerupuk ukuran besar yang diisi ulang setiap 2 minggu atau 1 bulan sekali.

Sarapan Pagi dan Cemilan

Di Excellent saya memang memberikan uang makan dalam bentuk uang, agar mereka fleksibel memilih makan siang apa yang hendak dibeli. Jadi yang saya sediakan adalah menu pelengkapnya.

Karena sering jalan ke pasar dan waktu kecil sering diminta bantu ibu di dapur (yang dulu saya lakukan secara ogah-ogahan Sarapan Pagi dan Cemilan ), saya juga kadang membuat penganan sendiri, seperti pisang goreng, pisang rebus, singkong rebus atapun kue-kue buatan sendiri lainnya.

Jika bosan, saya juga ambil cara mudah, membeli kue-kue dari abang penjual kue langganan yang biasanya berkeliling kompleks perumahan. Bisa juga membeli donut agar tidak bosan dengan rasa kue-kue yang biasanya dimakan.

Sarapan Pagi dan Cemilan

Kebijakan ini juga melengkapi kebijakan lain di Excellent, yaitu makan bersama diakhir pekan. Biasanya selepas shalat Jumat kami makan bersama, ngariung di lantai 2 markas Emerald untuk makan bersama sambil berdiskusi non teknis ngalor-ngidul.

Tentu jauh sekali apa yang kami lakukan dibandingkan perusahaan yang sudah mapan/well established yang mampu menyediakan makanan lebih lengkap. Meski demikian, niatan awal saya minimal terpenuhi, yaitu tidak ada team Excellent yang berangkat ke kantor klien atau bekerja di markas dalam keadaan perut kukuruyuk, kecuali ia niatkan hendak berpuasa Sarapan Pagi dan Cemilan

Masim Vavai Sugianto

Menu