Virtualisasi adalah salah satu komponen utama pada infrastruktur IT modern. Selama bertahun-tahun, VMware telah menjadi pemain utama, yang sudah banyak dikenal sebagai konsep virtualisasi kelas enterprise. Namun dalam beberapa waktu terakhir, terjadi gelombang migrasi yang cukup besar, di mana perusahaan mulai mencari dan mengimplementasikan platform virtualisasi alternatif.
Excellent Infotama Kreasindo, kini sudah resmi menjadi partner dari Vates (pengembang sistem virtualisasi XCP-ng) akan membahas mengapa tren ini terjadi. Sekaligus memperkenalkan XCP-ng sebagai solusi virtualisasi yang dapat menjadi alternatif infrastruktur IT Anda.
Tiga Pendorong Utama Perusahaan Mencari Virtualisasi Alternatif
Pencarian platform alternatif bisa jadi bukan hanya tren sesaat, melainkan sebagai reaksi strategis terhadap perubahan signifikan dalam dunia IT.
Kenaikan Biaya dan Model Lisensi yang Berubah
Ini merupakan pendorong utama migrasi saat ini. Setelah akuisisi VMware oleh Broadcom, model lisensi perpetual/permanen dihapus dan berubah ke model langganan berbasis core (CPU core-based subscription).
- Peningkatan Harga Drastis. Laporan dari European Cloud Comptition Observatory (ECCO) dan Cloud Infrastructure Services Providers in Europe (CISPE) menyatakan sejak akuisisi VMware, harga lisensi naik tajam antara 8 hingga 15 kali lipat (800% – 1500%)
- Minimum Core yang Membebani. Batas minimum core yang diperlukan juga ditingkatkan menjadi 72 core. Hal ini sangat memberatkan perusahaan yang memiliki sistem dengan jumlah core sedikit, namun tetap perlu melisensikan 72 core.
- Produk yang Dibundel. Sebagian besar produk standalone yang tadinya dapat dibeli satuan kini dikonsolidasikan menjadi dua paket utama yaitu VMware Cloud Foundation (VCF) dan VMware vSphere Foundation (VVF). Hal ini memaksa pelanggan untuk membayar fitur ekstra pada produk yang mungkin tidak mereka gunakan.
Isu Vendor Lock-in dan Berkurangnya Fleksibilitas
Ketergantungan pada vendor proprietary seperti VMware dapat menimbulkan risiko vendor lock-in bagi perusahaan. Vendor lock-in adalah kondisi di mana perusahaan sangat bergantung pada satu vendor sehingga sulit dan mahal apabila perlu pindah atau beralih ke solusi atau alternatif lain
Karena bersifat proprietary, perusahaan sangat bergantung pada vendor penyedia sistem dalam hal pembaruan keamanan atau patch. Hal ini dapat mengurangi peluang tim IT internal untuk dapat melakukan inspeksi kode, modifikasi sistem sesuai kebutuhan, ataupun melakukan perbaikan pada kerentanan keamanan.
Tuntutan Arsitektur IT yang Lebih Terbuka dan Modern
Dunia IT semakin bergerak menuju arsitektur IT yang lebih terbuka, fleksibel, dan modern untuk mendukung prinsip DevOps dan cloud-native. Hal ini didorong olek kebutuhan organisasi agar infrastruktur IT yang digunakan mampu diintegrasikan dengan ekosistem otomatisasi dan layanan cloud yang semakin berkembang.
Banyak perusahaan juga membutuhkan fitur-fitur enterprise yang sudah termasuk pada fitur utama sistem tanpa membeli lisensi tambahan. Fitur-fitur yang dimaksud seperti Live Migration, High Availability, dan Clustering. Ketersediaan fitur-fitur tersebut dapat membantu perusahaan menekan biaya operasional sekaligus memperkuat ketahanan dan fleksibilitas infrastruktur.
XCP- ng Sebagai Solusi Virtualisasi Enterprise
Dengan berbagai tantangan yang ada, XCP-ng bisa jadi salah satu alternatif virtualisasi enterprise. Dibangun di atas Xen Hypervisor – teknologi yang teruji dan sudah digunakan oleh cloud provider terbesar di dunia – XCP-ng menawarkan keandalan yang dibutuhkan oleh perusahaan Anda.
Biaya Lisensi Lebih Transparan dan Terjangkau
Inti dari krisis virtualisasi saat ini adalah biaya yang tidak terduga. XCP-ng menjawab dengan model yang lebih sederhana dan transparan. XCP-ng dilengkapi dengan enterprise support dengan biaya yang lebih terjangkau dan terprediksi karena tidak ada batasan minimum core yang kaku.
Prinsip Keterbukaan dan Bebas dari Vendor Lock-in
Salah satu filosofi dari XCP-ng adalah open-source, di mana hal ini merupakan “kebalikan” dari vendor lock-in. Perusahaan Anda memiliki kendali penuh atas infrastruktur Anda. Tidak ada ketergantungan pada satu vendor. Tim IT Anda dapat menginspeksi kode, melakukan kustomisasi sesuai dengan kebutuhan, serta memahami sepenuhnya bagaimana sistem XCP-ng bekerja.
XCP-ng juga dirancang untuk dapat diintegrasikan dengan berbagai tool otomatisasi dan manajemen cloud seperti Terraform dan Ansible. Hal ini memudahkan praktik DevOps dan membangun arsitektur hybrid-cloud yang modern.
Dukungan Fitur Enterprise
Salah satu keunggulan XCP-ng adalah menyertakan fitur-fitur canggih yang sudah menjadi fitur bawaan.
- High Availability. Memindahkan VM ke host lain dalam cluster saat host asal mengalami kendala, membantu menjaga kelangsungan operasional dengan minimal downtime.
- Live Migration. Memindahkan VM yang sedang berjalan dari satu host ke host lain tanpa mematikan VM terlebih dahulu, memungkinkan perbaikan/maintenance pada host tanpa perlu menghentikan layanan yang sedang berjalan.
- Advanced Storage & Network. Mendukung beragam storage seperti NFS, iSCSI, local storage dan mendukung thin & thick provisioning. Untuk jaringan, XCP-ng menawarkan berbagai fitur canggih, misalnya dukungan Software-defined Networking (SDN), VLAN, serta Network Bonding.
Kesimpulan
XCP-ng bukan sekadar alternatif yang lebih terjangkau, namun juga sebagai sistem virtualisasi yang andal dan siap untuk perkembangan IT di masa depan. Dengan menggabungkan kekuatan Xen Hypervisor, biaya lisensi yang lebih transparan, kebebasan dari vendor lock-in, dan berbagai fitur native canggih, XCP-ng dapat menjadi pilihan strategis bagi perusahaan yang ingin mengoptimalkan infrastruktur IT tanpa mengorbankan fitur dan keandalan sistem.
Apabila Anda memiliki pertanyaan terkait XCP-ng, hubungi kami di sales@excellent.co.id .



