Menu

Jangkauan Cita-Cita yang Terlalu Sempit

Jangkauan Cita-Cita yang Terlalu Sempit

Saya pernah bilang ke adik-adik saya dan team Excellent, bahwa saya hendak pensiun di usia 50 tahun. Setelah pensiun, saya ingin melakukan berbagai hal seperti yang dilakukan oleh orang yang pensiun. Kalau uangnya cukup, berarti bisa jalan-jalan dan melakukan berbagai hal yang diinginkan sedangkan kalau tidak cukup, berarti menjalankan pekerjaan lain dengan tingkat stress yang lebih rendah daripada yang dijalani saat ini.

Setelah beberapa lama, saya jadi berpikir ulang. Masya iya saya pensiun hanya karena saya merasa khawatir stress menghadapi pekerjaan setelah usia beranjak separuh baya? Lantas, apakah saya lantas berdiam diri dan bersantai-santai saja karena kekhawatiran tersebut?

Ternyata, apa yang saya ucapkan berbeda dengan apa yang saya maksudkan. Yang saya maksudkan adalah secara bertahap mulai mendelegasikan pekerjaan pada team, agar di usia 50-an tersebut saya bisa memilih hobi lain untuk ditekuni. Untuk mengerjakan berbagai hal yang diinginkan-apakah itu traveling, volunteer, pekerjaan sosial dan lainnya-tanpa harus dibebani rutinitas pekerjaan sehari-hari yang banyak menyita waktu.

Kemarin saya membaca artikel di Reuter mengenai rencana boss OVH melipatgandakan budget untuk berkompetisi dengan Amazon dan Google. OVH adalah perusahaan dibidang cloud, data center, hosting dan layanan sejenis terbesar di Eropa (termasuk salah satu yang terbesar di dunia), dengan 27 data center di 19 negara. Octave Klaba, boss OVH tersebut usianya baru 43 tahun namun lihat apa yang sudah dia capai dalam usia 43 tahun :

The privately-held company will invest between 4-7 billion euros ($4.6-$8.1 billion) over its next five-year plan starting in 2021, founder and owner Octave Klaba, 43, told reporters on Wednesday.

Padahal, dia mendirikan OVH dari awal dengan modal yang tidak seberapa :

Klaba, who favors jeans and T-shirts over formal suits, came to France from Poland in 1991 with his family after the fall of the Berlin Wall.

Eight years later, he created OVH with a 25,000 French francs loan – the equivalent of 3,800 euros.

Octave Klaba, Founder OVH. Sumber gambar : http://www.lavoixdunord.fr

Artikel itu meningkatkan kesadaran saya bahwa cita-cita saya terlampau sempit. Terlalu menyia-nyiakan kesempatan dan peluang yang disediakan oleh yang maha kuasa. Saya tidak bermaksud mengkomparasikan hidup saya dengan Octave Klaba karena kejauhan, namun point yang didapatkan adalah bahwa menjadikan perusahaan lebih besar dan lebih sukses bukanlah suatu kejahatan. Menjadi lebih baik, lebih sejahtera dan lebih berkecukupan bukan hal yang buruk sepanjang melalui proses normal dan positif.

Jika dengan lingkup kecil saya bisa berusaha memberikan kontribusi baik, kontribusi tersebut bisa ditingkatkan dengan lingkup yang lebih luas. Soal perusahaan dikelola sebagaimana dinamisme perusahaan kecil dan dengan nilai kekeluargaan sebagaimana perusahaan kecil mestinya tetap memungkinkan dengan bantuan teknologi yang ada saat ini.

Basecamp menjadi perusahaan jutaan dollar dengan jumlah karyawan dibawah 100 orang. Banyak lagi contoh perusahaan yang dibangun dan dikelola oleh jumlah staff yang ramping namun tetap sukses dan maju pesat dengan bantuan otomatisasi dan teknologi.

Jadi, di usia sekarang ini, saya mesti menyusun ulang roadmap, target dan cita-cita serta menggeser atau malah mengubah arah hidup dimasa mendatang.

Masim Vavai Sugianto

Menu